Minggu, 16 Oktober 2011

Hwarang Kim Yu-shin

Sejarah Hwarang

Hwarang adalah sekelompok pemuda pengawal elit kerajaan Shilla. Ada 10 pasukan elite muda Hwarang, yakni:
Il Wyol Seong Do (Matahari dan Bulan cadet) dipimpin Bo Jong
Cheon Ryeong Ing Do (Naga Hijau/Biru) dipimpin Seok Bum adik Chil Sook
Yi Hwa jeong Do (Bunga Persik) dipimpin Deok Chung
Dong Baek Mae Do (Camellia Putih) dipimpin Baek Yui
Bi Cheon Ji Do (Peri Terbang) dipimpin Al Jeong
Hyeon Mu Ji Do (Black Warrior) dipimpin Pil Dan
Hu Guk Seon Do (Penjaga Kerajaan) dipimpin Im Jong
Baek Hu Bo Do (Harimau Putih) dipimpin Dae Nam Bo
Yun Sang In Do (Diatas Awan) dipimpin Seon Yeol
Cheon Si Hwon Do (Celestial City) dipimpin Wang Yon
Kim Yu Shin dan Deok Man adalah resimen tambahan terbaru yang dibentuk oleh Putri CheonMyeong sendiri dengan nama Yong Hwa Hyang Do (Pohon Bunga Naga) dipimpin Kim Yu Shin.
9 Kebajikan Hwarang
In (Kemanusiaan)
Oui (Keadilan)
Yea (Kesopanan/Rasa hormat)
Ji (Kebijaksanaan)
Shin (Kepercayaan)
Seon (Kebaikan)
Deok (Kebajikan/Sifat Baik)
Jung (Kesetiaan)
Yong (Keberanian)
Para pelajar menafsirkan Hwarang sebagai sebuah kelompok pemuda pejuang gagah berani yang berjasa mempersatukan seluruh wilayah semenanjung Korea. Mereka direkrut dari anak-anak pejabat yang paling tampan, didandani dengan riasan wajah, berbaju indah. Mereka dipanggil dengan sebutan Hwarang, yang dihormati oleh semua orang dan punya pengikut sesama pejuang dari negaranya.


KISAH HIDUP PARA KSATRIA HWARANG:
Pada masa pemerintahan Raja Jinheung

Wónhwa (kelompok ksatria wanita pertamakali sebelum Hwarang)

Wónhwa dari Samguk Sagi 04:40, Terjemahan: Peter H. Lee: Sourcebook Peradaban Korea, vol.I, Pers Universitas Columbia, New York, 1993, p.101-102. “Wonhwa (Bunga Asli) terlebih dulu diberikan di istana (Sóllang pertama) pada tahun ketiga puluh tujuh (576) King Chinhúng [Jinheung].” (Haedong Kosúng Chón mengatakan “Wónhwa terlebih dulu dipilih sebagai Sóllang”, Lee, Peter H.: Jiwa Rahib Ulung Korea, Haedong Kosúng Chón, P,66).
Mulanya Raja dan pejabatnya dibingungkan oleh masalah bagaimana cara menemukan orang berbakat. Mereka menginginkan untuk membuat orang -orang bercita rasa tinggi berkelompok agar mereka bisa mengawasi kelakuan mereka dan mengangkat orang yang berbakat hingga penempati posisi untuk bertugas.
Oleh karena itu, dipilihlah dua orang gadis cantik bernama Nammo dan Chunjong, berikut sekitar 3000 orang pengikut dibelakang mereka. Tapi pada akhirnya kedua gadis tersebut malah berkompetisi satu sama lain. Chunjong membujuk Nammo ke rumahnya, menyuguhkan anggur hingga mabuk, dan membuangnya ke sungai. Chunjong dihukum mati karena perbuatannya itu. Kelompok mereka jadi saling bertentangan dan bubar.
Kemudian, untuk menggantikan mereka, dipilihlah kumpulan anak-anak muda berwajah tampan. Wajah mereka dirias dan juga berpakaian indah, mereka dihormati sebagai Hwarang, dan kemudian pengikutnya makin banyak seperti awan yang berarak.
Kaum muda tersebut mengajarkan satu sama lain tentang cara dan kebajikan, menghibur satu sama lain dengan lagu dan musik, atau pergi menaklukan gunung dan sungai yang paling jauh. Banyak yang bisa dipelajari dari peran seorang laki-laki dengan menyaksikannya dalam aktivitas seperti ini. Yang kemampuannya unggul direkomendasikan ke pengadilan. Kim Taemun, di Hwarang Segi-nya (Catatan Sejarah Hwarang), berkata: : “Seterusnya menteri dan pejabat setia dipilih dari mereka, dan begitupula jenderal dan tentara yang pemberani lahir pula dari mereka.”
Dalam penjelasan Choe Chiwon dalam kata pengantar kepada Nallang Pi [seperti yang tertulis dimonumen Ksatria Nan], “Ada banyak sekali jalan yang menakjubkan sekaligus misterius didalam negara, yang disebut Pung’nyu. Yang keasliannya tertuang dalam institusi mendetail sebagai bagian sejarah dari Hwarang. Dengan mereka memeluk ajaran 3 ajaran yang dipelopori oleh Konfusius bahwa seseorang harus berbudi pada kedua orang tua dan setia pada kerajaannya, serata mengikuti ajaran Lao Tzu;bahwa semua orang yang berada di dalam rumah harus bisa menjaga tindak-tanduknya dan juga belajar untuk diam, dan satu lagi ajaran dari seorang pangeran dari India tentang setiap orang harus menghindari perbuatan jahat dan lebih banyak menanamkan benih kebajikan.”
Terbentuknya Hwarang adalah untuk salah satu cara untuk memudahkan raja memerintah kerajaannya, menurut Hwarang Segi dari jaman Wonha hingga akhir dinasti Shilla ada lebih dari 200 orang ksatria, dari ‘Empat Ksatria’ yang paling bijaksana [Namnang, Sullang, Yongnang, dan An Sang]
Sorwon-nang

Note: Asumsi gue, ini Solwon-rang yang jadi kekasihnya Mishil dalam drama. Dan ada yang bikin bingung, sebagian catatan menyatakan kalo Mishil itu cuman tokoh rekaan dalam masa jabatan Raja Jinheung. Tokoh Mishil mengacu pada karakter Wonha Chunjong yang dihukum mati karena membunuh Wonha Namnang. Kedua orang wanita itu adalah ksatria.
“Pada mulanya, Sorwon-rang dibuat menjadi seorang Gukseon* [seseorang yang dianggap abadi/menuju kedewaan dalam sebuah negara]– ini awal mula Hwarang menjadi sebuah badan institusi. Kemudian sebuah monumen didirikan di Myeongju, kini raja memiliki orang untuk menahan segala kejahatan/menolak bala dan melakukan kebajikan, membuat rasa hormat pada atasan dan baik pada bawahan.Untuk hal itu maka lima cara diturunkan secara terus menerus [kebaikan, kebajikan, kepantasan, kebijaksanaan, dan kesetiaan], enam sastra [tatacara, musik, panahan, kepandaian menunggang kuda, kaligrafi, dan ilmu pasti], tiga guru dan enam menteri mulai digunakan.” Samguk Yusa. Terjemahan: Peter H. Lee: Sourcebook Peradaban Korea, vol.I, Pers Universitas Columbia, New York, 1993, P,91.
Sadahan dan Mugwan-nang

Sadaham terlahir dari keluara ningrat, dan bukan hanya itu saja, dia pun keturunan dari penguasa Shilla sebelumnya, tetapi pangkat ningrat miliknya adalah pangkat ningrat eksklusif Shilla yang disebut Jinggeol[chingeol], istilah ’sistem tulang pangkat’ Samguk Yusa 04:39; 44:417-418.
Sadaham masih berusia lima belas tahun ketika menjadi seorang Hwarang dibawah pimpinan raja Jinheung, dan sudah mempunyai bawahan[Rangdo] sekitar ribuan orang, yang dia sendiri gunakan untuk kepentingannya.
Pada masa itu (562 AD) raja memerintahkan Isabu untuk menyerang salah satu kerajaan utara. Sadaham memohon pada rajanya untuk diijinkan memimpin penyerangan terlebih dahulu. Karena melihat usianya yang masih sangat muda, raja awalnya tidak menyukai ide tersebut, namun akhirnya menyetujui karena bisa mendemontrasikan keberanian dari kaum muda Hwarang. Beliau memasukan Sadaham sebagai komandan dalam penyerangan tersebut.
Sadaham kemudian membujuk Isabu untuk membiarkan dia dan pasukan besarnya membuat penyerangan pertama di benteng Chondallyang. Sadaham orang pertama yang berhasil mencapai gerbang utama dan hasilnya adalah pertempuran awal yang tidak terelakan.
Untuk keberaniannya Raja Jinheung memberikan 300 orang budak hasil tawanan perang, tetapi Sadaham memberikan mereka kebebasan dan meminta mereka berubah haluan untuk melakukan sesuatu yang baik. Sadaham tidak meminta imbalan dengan perbuatannya itu. Karena didesak oleh keluarga kerajaan, dia hanya mengambil hadiah tanah. Seluruh bangsa mengagumi perbuatannya itu.
Tak lama kemudian, ketika Sadaham berusia 17 tahun. Temannya Mugwan-nang meninggal dunia. dari kecil mereka sudah dekat dan bersumpah bersahabat hingga mati. Sumpahnya tersebut adalah, jika salah satu dari mereka ada yang mati terlebih dulu dalam pertempuran. Maka satunya lagi harus bunuh diri. Sadaham ketika mengetahui kematian sahabatnya jatuh dalam duka dan berkabung. Dia menolak untuk tidur dan makan selama 7 hari, dan meninggal di hari ketujuhnya.
note: Dalam drama, Sadaham adalah cinta pertama Mishil. Makin baca dan mengerti sejarah Hwarang, makin yakin kalau Mishil emang tokoh rekaan. Karena ada dua versi Hwarang segi, dan masih perlu dibuktikan secara otentik oleh para sejarahwan Korea masa sekarang.
Kita dapat melihat dari kisah ini, pada awalnya Hwarang tidak ditugaskan untuk terjun ke medan perang untuk bertarung, tetapi ketika Sadaham mendemontrasikan keefektifan seorang aristokrat Hwarang dalam memotivasi pasukan Shilla dalam perang, makin banyak cerita bagaimana Hwarang kini berjuang demi negaranya.
Paegun

Paegun menjadi Hwarang di usia 14 tahun dan telah menikah. Tentang Paegun ada dalam kisah Samguk Sajoryo, yang dirangkum dari buku dari generasi sebelumnya Tongguk Tonggam. Buku Taedong Unbok Kunok yang dibuat oleh Kim Mun Hee (1588) terdapat artikel tentang Wonha, Hwarang dan Gukseon. Dalam buku tersebut terdapat perbedaan catatan sejarah yang menyatakan, Paegun adalah Gukseon dalam masa pemerintahan Raja Jinpyeong dalam usia yang masih sangat muda 14 tahun.
Pada masa pemerintahan Raja Jinjji

Miri-rang dan Buddha Maitreya

Pada masa ini Hwarang dapat diasosiasikan dengan Budha Maitreya [Buddha masa depan]. Salah satu tujuan Hwarang adalah menjadikan dunai sukawati dimana dunia ini terlepas dari kekejaman perang, penyakit dan masalah keduniawian lainnya. setelah pangeran Geummyeong menjadi Raja Jinjji (576-579), hubungan antara Hwarang dan kepercayaan pada Budha Maitreya menjadi lebih solid, seperti yang bisa kita liat dari kisah Samguk Yusa:
Dalam masa pemerintahan Raja Jinjji (576-579), seorang biarawan Chinja ( Chogn-ja)dari biara Hungnyun terus meminta doa dihadapan patung Budha Maitreya. “Oh, Budha Maitreay…tolonglah segera berinkarnasi menjadi seorang Hwarang agar aku bisa bersama dan berbakti pada-Mu!” Doanya yang tulus itu diketahui oleh Budha Maitreya, dan diberi mimpi tentang kedatangan seorang pendeta yang mengatakan,”Jika kau pergi ke biara Suwon di Ungchon (sekarang Kongju) kau akan mendapatkan titah Maitreya.” Chinja yang kaget langsung berdiri dan memberi hormat. Keemudian melangusngkan perjalanan 10 hari untuk menemukan maksud mimpi tersebut.
Setelah sampai di biara Suwon, dia disuruh untuk pergi ke gunung Chon untuk mendapatkan titah Maitreya. Namun rupanya dia melewatkan titah tersebut, oleh karena itu dia kembali lagi ke biara. Setelah satu bulan, Raja Jinjji mendengar kisah itu dan menaykan tentang keotentikannya.
Chinja mencari pemuda yang dimaksud sebagai titah dari Buddha Maitreya di sebuha desa. Dia menemukan seorang pemuda tampan sedang bermain-main di bawah pohon di biara paling utara Yóngmyo.
Chinjam endekatinya dan bertanya, “Kamu Maitreya. Dimana rumah, dan siapa namamu?”
“Nama ku Miri, tapi aku tidak punya nama depan karena orangtuaku sudah meninggal ketika masih kecil.” Jawab pemuda itu.
Kemudian Chinja membawa anak itu ke dalam istana. Raja menyukai dan mengasihinya, oleh karena itu dia dijadikan seorang Gukseon.
Miri mampu menjaga keselarasan dengan para pemuda lainnya, kepantasan dan juga caranya mengajar tidaklah umum. Dia terbukti lebih menonjol baik dalam kebijaksanaan dan kepatuhannya. Dia mengajarkan Hwarangnya tata cara sosial, musik dan lagu serta berlaku patriotik, mengangkat nama Hwarang hingga level tertinggi. Setelah tujuh tahun dengan karir yang cemerlang, dia menghilang ke dunia Sin-son [tanah para jiwa], meninggalkan Raja dan para Hwarang miliknya berkabung.
Chinja masih bersedih, tetapi berhasil menjaga Hwarang milik Miri, dia menanamkan kepercayaan dengan ketulusan hati. Dan tidak diketahui bagaimana Chinja meninggal dunia.

“Selama pemerintahan King Chinp’yong (579-632), tiga orang anggota Hwarang, Kóyól-lang, Silch’ó-rang (atau Tolch’ó) dan Podong-nang baru saja akan melakukan perjalanan ke gunung Intan, sebuah komet merusak rasi bintang Scorpio. Salah satu bintang yang terdapat dalam susunan 28 bulan pada kalender bulan. Mereka penuh dengan firasat sehingga berniat membatalkan rencana perjalanan itu.
Kemudian guru besar Yungchon menulis sebuah puisi (594), yang dimana membuat komet itu hilang disertai penarikan jumlah tentara Jepang, hal ini mengubah kemalangan menjadi sebuah berkat. Raja pun senang dan membuat ketiga pemuda itu melanjutkan perjalanannya. Seperti ini syairnya:
Ada kastil disamping laut timur,
Dimana satukali fatamorgana dulu selalu bermain,
Prajurit Jepang datang,
Kayu bakar di bakar dalam hutan.
Ketika ksatria berkunjung ke gunung ini,
Bulan menandai jalannya dari barat dan ketika bintang baru akan membuat jalan.
Seseorang berkata,” Lihat, ada komet!”
Bulan sudah berangkat. Sekarang, di mana kami akan mencari bintang yang berekor panjang?
Satu orang komentator mengatakan bahwa syair ini adalah semacam syair patriotik yang memuji pemberkatan sebuah perdamaian.
Menurut argumennya, yang surgawi berikut elemen asing – fatamorgana, bulan, komet, dan tentara Jepang – dan elemen keduniawian – obor, roket, dan tiga orang Ksatria itu – diserasikan dalam puisi untuk mencapai maksud terakhir: pujian bagi Silla. Dengan begitu di sini matahari, komet, bulan dan tentara Jepang diperkenalkan untuk meningkatkan kegembiraan orang sebagai pujian bagi kerajaan Silla.
Samnang-sa


Samguk Sagi, Samguk Yusa. Samguk Sagi (ha), diterjemahkan kedalam bahasa Korea oleh Yi, Pyong-do, Samguk Sagi: Wonmun-P’ton, Kug’ok-p’yon, Seoul: Uryu Munhwasa, 1980, P,76, 162 dan 225.
Samnang-sa atau yang biasa disebut Candi Tiga Ksatria dibangun tahun 597, pada masa pemerintahan Raja Jinpyeong. Memang mustahil jika pembangunan candi ini untuk menghargai jasa ketiga ksatria Kóyól-lang, Silch’ó-rang, dan Podong-nang atas apa yang terjadi diatas tentang komet tersebut.Tetapi sangat jelas kalau memang diperuntukan untuk menghormati mereka bertiga karena semasa pergolakan di Shilla pada pemerintahan Raja Hongang, beliau pergi ke sebuah biara terkenal dan menyuruh salah satu pejabatnya membuat puisi seperti yang dilakukan oleh biksu Chungchon.
Wonkwang-Popsa, Kwisan dan Ch’wihang

Cerita Kwisan dan Ch’wihang semula ditulis di buku Samguk Yóljón dan dikutip di Samguk Sagi, Samguk Yusa, dan Kehidupan Biksu Terkenal Korea.
Pada tahun 613, perkumpulan seratus kursi diselengarakan di biara Hwangnyeong, untuk menjelaskan secara terperinci tentang batu tulis tersebut. Wonkwang-Popsa mengepalai seluruh kelompok tersebut. Dia dulu selalu melewatkan hari-harinya dibiara Kach’wi, mengajar tentang tata cara jalan suci.
Ketika Hwarang tersebut, Kwisan dan Ch’wihang dari distrik Saryang meminta nasehat rahib mengenai pembersihan dan perihal tingkah laku mereka. Rahib tersebut memberikan wejangan untuk tidak membunuh binatang-binatang di musim semi dan musim panas dan harus berpuasa dengan hari yang sudah ditentukan. Mereka berdua menjalankan wejangan itu tanpa melanggar satupun.
Tahun 602, pasukan Baekje menyerang dan mengelilingi benteng Amak. Kwisan dan Ch’wihang berada dibawah komando Jendral Muun, ayah Kwisan. Pertengahan pertempuran, Jendral Muun masuk ke dalam perangkap penyergapan dan terjatuh dari kudanya, Kwisan buru-buru menyelamatkan ayahnya itu, dia membunuh banyak sekali pasukan musuh sambil berteiak pada anak buahnya,”Inilah saatnya untuk mematuhi perintah untuk tidak mundur dari peperangan”Kwisan memberikan kudanya pada ayahnya dan tetap bertarung disamping Ch’wihang, keduanya tewas dimedan perang yang dideskripsikan mengalami pendarahan hebat dari ribuan tusukan.
Raja Jinpyeong menaikan tingkat jabatan Kwisan sebagai Naema (peringkat 11) dan Ch’wihang sebagai Taesa (peringkat 12).
Kunnang

Samguk Sagi. Milik terjemahan: Samguk Sagi (ha), diterjemahkan ke dalam Korea oleh Yi, Pyong-do, Samguk Sagi: Wonmun-P’ton, Kug’ok-p’yon, Seoul: Uryu Munhwasa, 1980, P,381.
Kongun adalah anak lelaki seorang Taesa Kumun, dan menjdai seorang Sain (pegawai kerajaan) di tahun 44 (627 AD), terjadi musibah musim dingin yang parah di bulan 8, yang menyebabkan hancurnya biji-bijian yang sudah dipersiapkan untuk musim semi. Tahun berikutnya kelaparan melanda hingga tahap mengkhawatirkan, sampai-sampai orang rela menjual anaknya untuk bertahan hidup dan makan.
Pada waktu itu ada sebagian Sain yang bersekongkol untuk mencuri sebagian biji-bijian untuk digunakan oleh sesama mereka, namun Kongun tidak mau menerima biji-bijan tersebut.
Karena penolakan itu, Sain yang bersekongkol ketakutan kalau dia akan mengatakannya pada Kunnang dan berencana untuk membunuh Kongun. Kongun mengetahui hal tersebut, makanya ia berpamitan pada Kunnang. Setelah dipaksa apa maksud dari pamitnya itu, Kongun memberikan penjelasan singkat tentang apa yang terjadi. Tapi dia tetap pada pendiriannya kalau dia tidak punya hati untuk melaporkannya pada ketua pegawai istana. Setelah itu, Kongun di beri minum arak yang telah dicampur racun dan meninggal.
Kim Yu Shin


Samguk Sagi berisi penuh tiga volume biografi cerita Jenderal-jenderal Shilla yang hebat, lebih banyak lagi daripada pada yang lain. Lihat Vos, Frits: Kim Yusin, Persönlichkeit und Mythos: Ein Beitrag zur Kenntnis der Altkoreanischen Geschichte, Oriens Extremus 1 (1954) p.29-70 dan 2 (1955) p.210-236 untuk terjemahan penuh semua bahan Kim Yushin dari baik Sagi maupun Yusa (dalam bahasa Jerman).
Kim Yushin berusia 15 tahun ketika menjadi Hwarang dan di usia 18 dia menjadi ahli pedang dan seorang gukseon. Pada saat menjelang kematiannya, Kim Yu Shin dianggap orang yang paling kuat di Korea dan dikubur layaknya seorang Raja. Ia lahir tahun 595, dan menajdi pimpinan pasukan Hwarang yang disebut Yonghwa-Hyangdo [Pasukan Bunga Naga]atau Nagavrksa;pohon bodhi dimana Budha Maitreya akan bangkit dan mengajarkan ajarannya.
Pada tahun 611dibawah kekuasaan Raja Jinpyeong, saat itu Kim Yu Shin berusia 17 tahun melihat bahwa Baekje, Koguryo, dan pasukan Magal mulai mendekati teritorial Shilla, ia merasa marah dan sedikit ketakutan. Oleh sebab itu dia pergi ke sebuah gua di pegunungan Chung’ak, sendirian.
note: Dalam drama, sejak kecil kita melihat kalau Kim Yu-shin merasa tidak percaya diri dia akan pergi ke gunung untuk latihan memukul batu besar untuk menenangkan pikiran.
Setelah melakukan aksi puasa, ia bersumpah pada langit: “Negara yang saling bermusuhan layaknya tanpa moral. Mereka seperti sekawanan serigala dan macan, oleh karena itu mereka mengganggu batas wilayah kami, merampas ketenangan kami dalam waktu satu tahun. Saya hanyalah sebuah subjek yang tidak punya bakat dan juga kekuatan istimewa apapun, tetapi sudah memantapkan diri untuk mengakhiri kekacauan ini. Jika saja langit bersedia memandang ke bawah, bantu saya untuk mengabulkan cita-cita itu.”
Dia sudah tinggal di gua selama empat hari, dan tiba-tiba dikagetkan dengan kemunculan seorang laki-laki tua dengan pakaian compang camping datang mengahdapnya dan berkata: “Tempat ini dipenuhi dengan ular berbisa dan binatang liar. Ini adalah tempat yang buruk. Kenapa engkau datang dan tinggal sendirian disini, wahai tuan muda yang terhormat?”
Kim Yu Shin menjawab: “Darimanakah anda datang orang tua yang bijaksana? Bolehkah saya bertanya nama anda?”, Orang tua itu menjawab: “Saya tidak punya tempat tinggal, datang dan pergi sesuai dengan keinginan hati. Nama saya adalah Nansung.”
Mendengar hal itu, Kim Yu-shin yakin kalau orang tua yang ada dihadapannya bukan laki-laki sembarangan. Dia membungkuk dua kali dan berbicara dengannya dengan keterpesonaan: “Saya adalah subjek Shilla. Ketika melihat musuh negara ku, hati ini merasa sakit dan dipenuhi dengankesakitan etramat sangat, oleh karena itu saya berada ditempat ini. Saya berharap bisa menemukan pencerahan. Saya memohon dengan segala kerendahan hati, wahai orang tua yang bijaksana, berikan sedikit rasa kasihan pada kesungguhan ku dan ajari pengetahuanmu yang luar biasa itu.” Lelaki itu dian dan tidak bicara. Kim Yu-shin sekali lagi memohon padanya sambil menangis dengan hati tercabik-cabik.
Setelah enam atau tujuh hari, orang tua itu barulah berbicara : “Meskipun engkau masih muda, kau bersungguh-sung berniat untuk mempersatukan tiga kerajaan, ini tentu saja menunjukan bahwa engkau orang yang kuat.” Kemudian orang tua itu mengajarkan semua metode rahasia yang dipunyainya dan berkata: “Berhati-hatilah jika ingin menurunkan ilmu ini pada orang lain, jangan ceroboh. Jika kau menggunakannya denga nnita yang tidak baik, kau akan mengalami kesengsaraan yang tak berujung.” setelah berbicara seperti itu, orang tua itu pergi. Kim yu-shin mengikutinya sekitar 2 mil, tetapi tidak bisa menemuannya dimanapun juga. Diseberang gunung terlihat hanya seperti cahaya lampu — menyebar dengan gemilang seperti kelima warna (semua warna).
note: kalau dalam drama, yang membantunya untuk mempersatukan tiga kerajaan adalah buku yang berisikan map dan juga sejarah Baekje, Koguryo yang ditulis oleh Gukseon Munno. Buku itu memang sengaja diberikan untuk Kim Yu-shin karena Munno melihat dialah yang paling berhak dan punya kemampuan untuk itu.
Diawal-awal pertempurannya melawan Koguryo, Kim Yushin bertempur di bawah komando ayahnya, Kim Sohyun. Prajurit Shilla bertempur untuk menaklukan benteng Nangbi, namun kekalahan demi kekalahan datang bertubi-tubi. Semua itu menyebabkan para prajurit ketakutan dan tidak mau berperang lagi. Kim Yushin yang pada saat itu hanya memimpin pasukan berskala kecil menghadap ayahnya dan mengambil helmet perangnya sambil berkata: “Mereka sudah mengalahkan kami, Tapi sepanjang hidup ku ini sudah dituntun oleh kesetiaan dan kesalehan. Didalam sebuah pertempuran, seseorang haruslah berani.Sekarang, saya sudah pernah mendengar bahwa jika anda menggoncangkan sehelai mantel di samping kerahnya, bulu-bulunya itu akan bergantung lurus. dan jika anda mengangkat kepala tali denga nbenar, maka jala memancing akan terbuka lebar dan bisa dilemparkan jauh melebar. Perkenankanlah saya menjadi kerah dan jala pancing itu.”
Lalu dia melompat ke kudanya, menghunus pedangnya dan melompati parit dan berjuang melawan caranya ke dalam pangkat musuh di mana dia memenggal kepala jenderal.
Dia kembali dengan mengangkat kepala musuh, prajurit Shilla melihat hal ini, keberanian mereka terpancing dan melakukan serangan balik untuk memenangkan pertempuran. Jumlah kepala yang dipenggal ada sekitar 5000 orang dan yang ditawan hidup-hidup jumlahnya lebih dari 1000. Orang-orang dari kota yang diserbu taku untuk melawan dan akhirnya menyerahkan diri.
Kim Yusin mempunyai pertalian yang sangat kuat dengan keluarga kerajaan. Adik perempuannya dinikahi oleh calon Raja, sahabat karib dan juga saudara angkatnya, yaitu Kim Chun Chu. Mereka sedang bermain bola, tanpa sengaja Kim Yu-shin menginjak pita yang terdapat dalam baju Kim Chun chu, Kim Yu-shin menyuruh adik perempuannya untuk menjahitkan pita itu, ketika melihat Kim Chun Chu, wajah adiknya itu memerah dan Kim Chun Chu jatuh cinta pada pandangan pertama dan terus saja menemuinya siang dan malam. Ketika mengetahui kalau adiknya itu hamil, Kim Yu-shin murka. Namun terselesaikan dengan Kim Chun Chu menikahi adiknya itu. Dan untuk menambah dekat hubungan mereka, Kim Yu-shin menikahi saudara perempuan Kim Chun Chu.
Tahun 642, Baekje sudah menaklukan sebagian tanah Shilla, Kim Chun Chu marah dan berniat untuk balas dendam sengaja datang ke Koguryo untuk meminta bantuan pasukan. Pada masa inilah Kim Chun Chu dan Kim Yu-shin sumpah angkat saudara dengan menggigit jari mereka hingga berdarah sebagai simbol keluarga.
Kim Chun Chu ditawan oleh Raja Koguryo karena dia tahu kalau Kim Chun Chu bukanlah manusia biasa untuk dieksekusi. Kim Yushin melatih 3000 pemuda yang gagah berani untuk menyelamatkan Kim Chun Chu. Tapi sebelum Ratu Shilla memutuskan untuk mengirim Kim Yu-shin ke Koguryo, Raja Koguro segera melepas Kim Chun Chu.
note: dibagian ini baru diketahui tentang keberadaan seorang Ratu kerajaan Shilla, dilihat dari masa jabatanya (632-647). Tahun 642 masih dalam masa kekuasaan Ratu Seondeok.
Di 673, tahun ke 13 Raja Munmu, pada Musim Panas di 6, bulan “semua orang” melihat kesepuluh laki-laki dengan baju baja dan senjata di tangan mereka yang berjalan menangis dari Rumah Kim Yusin– tiba-tiba mereka tidak terlihat lagi di mana-mana.
Ketika Kim Yusin mendengar ini katanya: “itu adalah pasti tentara rahasia saya yang – merasa bahwa keberuntungan saya sudah habis – sudah harus meninggalkan; saya akan meninggal!” Sudah sepuluh hari ia terbaring di tempat tidur. Raja kemudian mengunjunginya secara personal, Kim Yu-shin berkata: Hamba ingin sekali tetap memegang kekuasaan atas tangan dan kaki hamba untuk melayani tuanku, tetapi penyakit yang hamba derita tidak memungkinkan untuk hal itu, mulai saat ini hamba tidak berani menemui Yang Mulai lagi. Raja kemudian menangis: “Kami memerlukan para menteri sebagai mana layaknya Ikan memerlukan air. Jika kematian anda tidak dapat terelakkan, bagaimana dengan negara ini?”
Pada musim semi, hari pertama bulan ke 7. Kim Yu-shin meninggal dikamar utama miliknya dalam usia 99 tahun. Raja membayari pemakamannya – dengan seribu gulung sutera berwarna dan dua ribu karung padi. Lebih lanjut, dia menyuruh orang menjaga kuburan di Kúmsanwon. Dari Raja Húngdók (826-836) Kim Yusin nantinya dihadiahi hak anumerta “Raja Húngmu” (Húngmu Taewang).


Hwarang adalah sekelompok pemuda pengawal elit kerajaan Shilla. Ada 10 pasukan elite muda Hwarang, yakni:
Il Wyol Seong Do (Matahari dan Bulan cadet) dipimpin Bo Jong
Cheon Ryeong Ing Do (Naga Hijau/Biru) dipimpin Seok Bum adik Chil Sook
Yi Hwa jeong Do (Bunga Persik) dipimpin Deok Chung
Dong Baek Mae Do (Camellia Putih) dipimpin Baek Yui
Bi Cheon Ji Do (Peri Terbang) dipimpin Al Jeong
Hyeon Mu Ji Do (Black Warrior) dipimpin Pil Dan
Hu Guk Seon Do (Penjaga Kerajaan) dipimpin Im Jong
Baek Hu Bo Do (Harimau Putih) dipimpin Dae Nam Bo
Yun Sang In Do (Diatas Awan) dipimpin Seon Yeol
Cheon Si Hwon Do (Celestial City) dipimpin Wang Yon
Kim Yu Shin dan Deok Man adalah resimen tambahan terbaru yang dibentuk oleh Putri CheonMyeong sendiri dengan nama Yong Hwa Hyang Do (Pohon Bunga Naga) dipimpin Kim Yu Shin.
9 Kebajikan Hwarang
In (Kemanusiaan)
Oui (Keadilan)
Yea (Kesopanan/Rasa hormat)
Ji (Kebijaksanaan)
Shin (Kepercayaan)
Seon (Kebaikan)
Deok (Kebajikan/Sifat Baik)
Jung (Kesetiaan)
Yong (Keberanian)
Para pelajar menafsirkan Hwarang sebagai sebuah kelompok pemuda pejuang gagah berani yang berjasa mempersatukan seluruh wilayah semenanjung Korea. Mereka direkrut dari anak-anak pejabat yang paling tampan, didandani dengan riasan wajah, berbaju indah. Mereka dipanggil dengan sebutan Hwarang, yang dihormati oleh semua orang dan punya pengikut sesama pejuang dari negaranya.


KISAH HIDUP PARA KSATRIA HWARANG:
Pada masa pemerintahan Raja Jinheung

Wónhwa (kelompok ksatria wanita pertamakali sebelum Hwarang)

Wónhwa dari Samguk Sagi 04:40, Terjemahan: Peter H. Lee: Sourcebook Peradaban Korea, vol.I, Pers Universitas Columbia, New York, 1993, p.101-102. “Wonhwa (Bunga Asli) terlebih dulu diberikan di istana (Sóllang pertama) pada tahun ketiga puluh tujuh (576) King Chinhúng [Jinheung].” (Haedong Kosúng Chón mengatakan “Wónhwa terlebih dulu dipilih sebagai Sóllang”, Lee, Peter H.: Jiwa Rahib Ulung Korea, Haedong Kosúng Chón, P,66).
Mulanya Raja dan pejabatnya dibingungkan oleh masalah bagaimana cara menemukan orang berbakat. Mereka menginginkan untuk membuat orang -orang bercita rasa tinggi berkelompok agar mereka bisa mengawasi kelakuan mereka dan mengangkat orang yang berbakat hingga penempati posisi untuk bertugas.
Oleh karena itu, dipilihlah dua orang gadis cantik bernama Nammo dan Chunjong, berikut sekitar 3000 orang pengikut dibelakang mereka. Tapi pada akhirnya kedua gadis tersebut malah berkompetisi satu sama lain. Chunjong membujuk Nammo ke rumahnya, menyuguhkan anggur hingga mabuk, dan membuangnya ke sungai. Chunjong dihukum mati karena perbuatannya itu. Kelompok mereka jadi saling bertentangan dan bubar.
Kemudian, untuk menggantikan mereka, dipilihlah kumpulan anak-anak muda berwajah tampan. Wajah mereka dirias dan juga berpakaian indah, mereka dihormati sebagai Hwarang, dan kemudian pengikutnya makin banyak seperti awan yang berarak.
Kaum muda tersebut mengajarkan satu sama lain tentang cara dan kebajikan, menghibur satu sama lain dengan lagu dan musik, atau pergi menaklukan gunung dan sungai yang paling jauh. Banyak yang bisa dipelajari dari peran seorang laki-laki dengan menyaksikannya dalam aktivitas seperti ini. Yang kemampuannya unggul direkomendasikan ke pengadilan. Kim Taemun, di Hwarang Segi-nya (Catatan Sejarah Hwarang), berkata: : “Seterusnya menteri dan pejabat setia dipilih dari mereka, dan begitupula jenderal dan tentara yang pemberani lahir pula dari mereka.”
Dalam penjelasan Choe Chiwon dalam kata pengantar kepada Nallang Pi [seperti yang tertulis dimonumen Ksatria Nan], “Ada banyak sekali jalan yang menakjubkan sekaligus misterius didalam negara, yang disebut Pung’nyu. Yang keasliannya tertuang dalam institusi mendetail sebagai bagian sejarah dari Hwarang. Dengan mereka memeluk ajaran 3 ajaran yang dipelopori oleh Konfusius bahwa seseorang harus berbudi pada kedua orang tua dan setia pada kerajaannya, serata mengikuti ajaran Lao Tzu;bahwa semua orang yang berada di dalam rumah harus bisa menjaga tindak-tanduknya dan juga belajar untuk diam, dan satu lagi ajaran dari seorang pangeran dari India tentang setiap orang harus menghindari perbuatan jahat dan lebih banyak menanamkan benih kebajikan.”
Terbentuknya Hwarang adalah untuk salah satu cara untuk memudahkan raja memerintah kerajaannya, menurut Hwarang Segi dari jaman Wonha hingga akhir dinasti Shilla ada lebih dari 200 orang ksatria, dari ‘Empat Ksatria’ yang paling bijaksana [Namnang, Sullang, Yongnang, dan An Sang]
Sorwon-nang

Note: Asumsi gue, ini Solwon-rang yang jadi kekasihnya Mishil dalam drama. Dan ada yang bikin bingung, sebagian catatan menyatakan kalo Mishil itu cuman tokoh rekaan dalam masa jabatan Raja Jinheung. Tokoh Mishil mengacu pada karakter Wonha Chunjong yang dihukum mati karena membunuh Wonha Namnang. Kedua orang wanita itu adalah ksatria.
“Pada mulanya, Sorwon-rang dibuat menjadi seorang Gukseon* [seseorang yang dianggap abadi/menuju kedewaan dalam sebuah negara]– ini awal mula Hwarang menjadi sebuah badan institusi. Kemudian sebuah monumen didirikan di Myeongju, kini raja memiliki orang untuk menahan segala kejahatan/menolak bala dan melakukan kebajikan, membuat rasa hormat pada atasan dan baik pada bawahan.Untuk hal itu maka lima cara diturunkan secara terus menerus [kebaikan, kebajikan, kepantasan, kebijaksanaan, dan kesetiaan], enam sastra [tatacara, musik, panahan, kepandaian menunggang kuda, kaligrafi, dan ilmu pasti], tiga guru dan enam menteri mulai digunakan.” Samguk Yusa. Terjemahan: Peter H. Lee: Sourcebook Peradaban Korea, vol.I, Pers Universitas Columbia, New York, 1993, P,91.
Sadahan dan Mugwan-nang

Sadaham terlahir dari keluara ningrat, dan bukan hanya itu saja, dia pun keturunan dari penguasa Shilla sebelumnya, tetapi pangkat ningrat miliknya adalah pangkat ningrat eksklusif Shilla yang disebut Jinggeol[chingeol], istilah ’sistem tulang pangkat’ Samguk Yusa 04:39; 44:417-418.
Sadaham masih berusia lima belas tahun ketika menjadi seorang Hwarang dibawah pimpinan raja Jinheung, dan sudah mempunyai bawahan[Rangdo] sekitar ribuan orang, yang dia sendiri gunakan untuk kepentingannya.
Pada masa itu (562 AD) raja memerintahkan Isabu untuk menyerang salah satu kerajaan utara. Sadaham memohon pada rajanya untuk diijinkan memimpin penyerangan terlebih dahulu. Karena melihat usianya yang masih sangat muda, raja awalnya tidak menyukai ide tersebut, namun akhirnya menyetujui karena bisa mendemontrasikan keberanian dari kaum muda Hwarang. Beliau memasukan Sadaham sebagai komandan dalam penyerangan tersebut.
Sadaham kemudian membujuk Isabu untuk membiarkan dia dan pasukan besarnya membuat penyerangan pertama di benteng Chondallyang. Sadaham orang pertama yang berhasil mencapai gerbang utama dan hasilnya adalah pertempuran awal yang tidak terelakan.
Untuk keberaniannya Raja Jinheung memberikan 300 orang budak hasil tawanan perang, tetapi Sadaham memberikan mereka kebebasan dan meminta mereka berubah haluan untuk melakukan sesuatu yang baik. Sadaham tidak meminta imbalan dengan perbuatannya itu. Karena didesak oleh keluarga kerajaan, dia hanya mengambil hadiah tanah. Seluruh bangsa mengagumi perbuatannya itu.
Tak lama kemudian, ketika Sadaham berusia 17 tahun. Temannya Mugwan-nang meninggal dunia. dari kecil mereka sudah dekat dan bersumpah bersahabat hingga mati. Sumpahnya tersebut adalah, jika salah satu dari mereka ada yang mati terlebih dulu dalam pertempuran. Maka satunya lagi harus bunuh diri. Sadaham ketika mengetahui kematian sahabatnya jatuh dalam duka dan berkabung. Dia menolak untuk tidur dan makan selama 7 hari, dan meninggal di hari ketujuhnya.
note: Dalam drama, Sadaham adalah cinta pertama Mishil. Makin baca dan mengerti sejarah Hwarang, makin yakin kalau Mishil emang tokoh rekaan. Karena ada dua versi Hwarang segi, dan masih perlu dibuktikan secara otentik oleh para sejarahwan Korea masa sekarang.
Kita dapat melihat dari kisah ini, pada awalnya Hwarang tidak ditugaskan untuk terjun ke medan perang untuk bertarung, tetapi ketika Sadaham mendemontrasikan keefektifan seorang aristokrat Hwarang dalam memotivasi pasukan Shilla dalam perang, makin banyak cerita bagaimana Hwarang kini berjuang demi negaranya.
Paegun

Paegun menjadi Hwarang di usia 14 tahun dan telah menikah. Tentang Paegun ada dalam kisah Samguk Sajoryo, yang dirangkum dari buku dari generasi sebelumnya Tongguk Tonggam. Buku Taedong Unbok Kunok yang dibuat oleh Kim Mun Hee (1588) terdapat artikel tentang Wonha, Hwarang dan Gukseon. Dalam buku tersebut terdapat perbedaan catatan sejarah yang menyatakan, Paegun adalah Gukseon dalam masa pemerintahan Raja Jinpyeong dalam usia yang masih sangat muda 14 tahun.
Pada masa pemerintahan Raja Jinjji

Miri-rang dan Buddha Maitreya

Pada masa ini Hwarang dapat diasosiasikan dengan Budha Maitreya [Buddha masa depan]. Salah satu tujuan Hwarang adalah menjadikan dunai sukawati dimana dunia ini terlepas dari kekejaman perang, penyakit dan masalah keduniawian lainnya. setelah pangeran Geummyeong menjadi Raja Jinjji (576-579), hubungan antara Hwarang dan kepercayaan pada Budha Maitreya menjadi lebih solid, seperti yang bisa kita liat dari kisah Samguk Yusa:
Dalam masa pemerintahan Raja Jinjji (576-579), seorang biarawan Chinja ( Chogn-ja)dari biara Hungnyun terus meminta doa dihadapan patung Budha Maitreya. “Oh, Budha Maitreay…tolonglah segera berinkarnasi menjadi seorang Hwarang agar aku bisa bersama dan berbakti pada-Mu!” Doanya yang tulus itu diketahui oleh Budha Maitreya, dan diberi mimpi tentang kedatangan seorang pendeta yang mengatakan,”Jika kau pergi ke biara Suwon di Ungchon (sekarang Kongju) kau akan mendapatkan titah Maitreya.” Chinja yang kaget langsung berdiri dan memberi hormat. Keemudian melangusngkan perjalanan 10 hari untuk menemukan maksud mimpi tersebut.
Setelah sampai di biara Suwon, dia disuruh untuk pergi ke gunung Chon untuk mendapatkan titah Maitreya. Namun rupanya dia melewatkan titah tersebut, oleh karena itu dia kembali lagi ke biara. Setelah satu bulan, Raja Jinjji mendengar kisah itu dan menaykan tentang keotentikannya.
Chinja mencari pemuda yang dimaksud sebagai titah dari Buddha Maitreya di sebuha desa. Dia menemukan seorang pemuda tampan sedang bermain-main di bawah pohon di biara paling utara Yóngmyo.
Chinjam endekatinya dan bertanya, “Kamu Maitreya. Dimana rumah, dan siapa namamu?”
“Nama ku Miri, tapi aku tidak punya nama depan karena orangtuaku sudah meninggal ketika masih kecil.” Jawab pemuda itu.
Kemudian Chinja membawa anak itu ke dalam istana. Raja menyukai dan mengasihinya, oleh karena itu dia dijadikan seorang Gukseon.
Miri mampu menjaga keselarasan dengan para pemuda lainnya, kepantasan dan juga caranya mengajar tidaklah umum. Dia terbukti lebih menonjol baik dalam kebijaksanaan dan kepatuhannya. Dia mengajarkan Hwarangnya tata cara sosial, musik dan lagu serta berlaku patriotik, mengangkat nama Hwarang hingga level tertinggi. Setelah tujuh tahun dengan karir yang cemerlang, dia menghilang ke dunia Sin-son [tanah para jiwa], meninggalkan Raja dan para Hwarang miliknya berkabung.
Chinja masih bersedih, tetapi berhasil menjaga Hwarang milik Miri, dia menanamkan kepercayaan dengan ketulusan hati. Dan tidak diketahui bagaimana Chinja meninggal dunia.

“Selama pemerintahan King Chinp’yong (579-632), tiga orang anggota Hwarang, Kóyól-lang, Silch’ó-rang (atau Tolch’ó) dan Podong-nang baru saja akan melakukan perjalanan ke gunung Intan, sebuah komet merusak rasi bintang Scorpio. Salah satu bintang yang terdapat dalam susunan 28 bulan pada kalender bulan. Mereka penuh dengan firasat sehingga berniat membatalkan rencana perjalanan itu.
Kemudian guru besar Yungchon menulis sebuah puisi (594), yang dimana membuat komet itu hilang disertai penarikan jumlah tentara Jepang, hal ini mengubah kemalangan menjadi sebuah berkat. Raja pun senang dan membuat ketiga pemuda itu melanjutkan perjalanannya. Seperti ini syairnya:
Ada kastil disamping laut timur,
Dimana satukali fatamorgana dulu selalu bermain,
Prajurit Jepang datang,
Kayu bakar di bakar dalam hutan.
Ketika ksatria berkunjung ke gunung ini,
Bulan menandai jalannya dari barat dan ketika bintang baru akan membuat jalan.
Seseorang berkata,” Lihat, ada komet!”
Bulan sudah berangkat. Sekarang, di mana kami akan mencari bintang yang berekor panjang?
Satu orang komentator mengatakan bahwa syair ini adalah semacam syair patriotik yang memuji pemberkatan sebuah perdamaian.
Menurut argumennya, yang surgawi berikut elemen asing – fatamorgana, bulan, komet, dan tentara Jepang – dan elemen keduniawian – obor, roket, dan tiga orang Ksatria itu – diserasikan dalam puisi untuk mencapai maksud terakhir: pujian bagi Silla. Dengan begitu di sini matahari, komet, bulan dan tentara Jepang diperkenalkan untuk meningkatkan kegembiraan orang sebagai pujian bagi kerajaan Silla.
Samnang-sa


Samguk Sagi, Samguk Yusa. Samguk Sagi (ha), diterjemahkan kedalam bahasa Korea oleh Yi, Pyong-do, Samguk Sagi: Wonmun-P’ton, Kug’ok-p’yon, Seoul: Uryu Munhwasa, 1980, P,76, 162 dan 225.
Samnang-sa atau yang biasa disebut Candi Tiga Ksatria dibangun tahun 597, pada masa pemerintahan Raja Jinpyeong. Memang mustahil jika pembangunan candi ini untuk menghargai jasa ketiga ksatria Kóyól-lang, Silch’ó-rang, dan Podong-nang atas apa yang terjadi diatas tentang komet tersebut.Tetapi sangat jelas kalau memang diperuntukan untuk menghormati mereka bertiga karena semasa pergolakan di Shilla pada pemerintahan Raja Hongang, beliau pergi ke sebuah biara terkenal dan menyuruh salah satu pejabatnya membuat puisi seperti yang dilakukan oleh biksu Chungchon.
Wonkwang-Popsa, Kwisan dan Ch’wihang

Cerita Kwisan dan Ch’wihang semula ditulis di buku Samguk Yóljón dan dikutip di Samguk Sagi, Samguk Yusa, dan Kehidupan Biksu Terkenal Korea.
Pada tahun 613, perkumpulan seratus kursi diselengarakan di biara Hwangnyeong, untuk menjelaskan secara terperinci tentang batu tulis tersebut. Wonkwang-Popsa mengepalai seluruh kelompok tersebut. Dia dulu selalu melewatkan hari-harinya dibiara Kach’wi, mengajar tentang tata cara jalan suci.
Ketika Hwarang tersebut, Kwisan dan Ch’wihang dari distrik Saryang meminta nasehat rahib mengenai pembersihan dan perihal tingkah laku mereka. Rahib tersebut memberikan wejangan untuk tidak membunuh binatang-binatang di musim semi dan musim panas dan harus berpuasa dengan hari yang sudah ditentukan. Mereka berdua menjalankan wejangan itu tanpa melanggar satupun.
Tahun 602, pasukan Baekje menyerang dan mengelilingi benteng Amak. Kwisan dan Ch’wihang berada dibawah komando Jendral Muun, ayah Kwisan. Pertengahan pertempuran, Jendral Muun masuk ke dalam perangkap penyergapan dan terjatuh dari kudanya, Kwisan buru-buru menyelamatkan ayahnya itu, dia membunuh banyak sekali pasukan musuh sambil berteiak pada anak buahnya,”Inilah saatnya untuk mematuhi perintah untuk tidak mundur dari peperangan”Kwisan memberikan kudanya pada ayahnya dan tetap bertarung disamping Ch’wihang, keduanya tewas dimedan perang yang dideskripsikan mengalami pendarahan hebat dari ribuan tusukan.
Raja Jinpyeong menaikan tingkat jabatan Kwisan sebagai Naema (peringkat 11) dan Ch’wihang sebagai Taesa (peringkat 12).
Kunnang

Samguk Sagi. Milik terjemahan: Samguk Sagi (ha), diterjemahkan ke dalam Korea oleh Yi, Pyong-do, Samguk Sagi: Wonmun-P’ton, Kug’ok-p’yon, Seoul: Uryu Munhwasa, 1980, P,381.
Kongun adalah anak lelaki seorang Taesa Kumun, dan menjdai seorang Sain (pegawai kerajaan) di tahun 44 (627 AD), terjadi musibah musim dingin yang parah di bulan 8, yang menyebabkan hancurnya biji-bijian yang sudah dipersiapkan untuk musim semi. Tahun berikutnya kelaparan melanda hingga tahap mengkhawatirkan, sampai-sampai orang rela menjual anaknya untuk bertahan hidup dan makan.
Pada waktu itu ada sebagian Sain yang bersekongkol untuk mencuri sebagian biji-bijian untuk digunakan oleh sesama mereka, namun Kongun tidak mau menerima biji-bijan tersebut.
Karena penolakan itu, Sain yang bersekongkol ketakutan kalau dia akan mengatakannya pada Kunnang dan berencana untuk membunuh Kongun. Kongun mengetahui hal tersebut, makanya ia berpamitan pada Kunnang. Setelah dipaksa apa maksud dari pamitnya itu, Kongun memberikan penjelasan singkat tentang apa yang terjadi. Tapi dia tetap pada pendiriannya kalau dia tidak punya hati untuk melaporkannya pada ketua pegawai istana. Setelah itu, Kongun di beri minum arak yang telah dicampur racun dan meninggal.
Kim Yu Shin


Samguk Sagi berisi penuh tiga volume biografi cerita Jenderal-jenderal Shilla yang hebat, lebih banyak lagi daripada pada yang lain. Lihat Vos, Frits: Kim Yusin, Persönlichkeit und Mythos: Ein Beitrag zur Kenntnis der Altkoreanischen Geschichte, Oriens Extremus 1 (1954) p.29-70 dan 2 (1955) p.210-236 untuk terjemahan penuh semua bahan Kim Yushin dari baik Sagi maupun Yusa (dalam bahasa Jerman).
Kim Yushin berusia 15 tahun ketika menjadi Hwarang dan di usia 18 dia menjadi ahli pedang dan seorang gukseon. Pada saat menjelang kematiannya, Kim Yu Shin dianggap orang yang paling kuat di Korea dan dikubur layaknya seorang Raja. Ia lahir tahun 595, dan menajdi pimpinan pasukan Hwarang yang disebut Yonghwa-Hyangdo [Pasukan Bunga Naga]atau Nagavrksa;pohon bodhi dimana Budha Maitreya akan bangkit dan mengajarkan ajarannya.
Pada tahun 611dibawah kekuasaan Raja Jinpyeong, saat itu Kim Yu Shin berusia 17 tahun melihat bahwa Baekje, Koguryo, dan pasukan Magal mulai mendekati teritorial Shilla, ia merasa marah dan sedikit ketakutan. Oleh sebab itu dia pergi ke sebuah gua di pegunungan Chung’ak, sendirian.
note: Dalam drama, sejak kecil kita melihat kalau Kim Yu-shin merasa tidak percaya diri dia akan pergi ke gunung untuk latihan memukul batu besar untuk menenangkan pikiran.
Setelah melakukan aksi puasa, ia bersumpah pada langit: “Negara yang saling bermusuhan layaknya tanpa moral. Mereka seperti sekawanan serigala dan macan, oleh karena itu mereka mengganggu batas wilayah kami, merampas ketenangan kami dalam waktu satu tahun. Saya hanyalah sebuah subjek yang tidak punya bakat dan juga kekuatan istimewa apapun, tetapi sudah memantapkan diri untuk mengakhiri kekacauan ini. Jika saja langit bersedia memandang ke bawah, bantu saya untuk mengabulkan cita-cita itu.”
Dia sudah tinggal di gua selama empat hari, dan tiba-tiba dikagetkan dengan kemunculan seorang laki-laki tua dengan pakaian compang camping datang mengahdapnya dan berkata: “Tempat ini dipenuhi dengan ular berbisa dan binatang liar. Ini adalah tempat yang buruk. Kenapa engkau datang dan tinggal sendirian disini, wahai tuan muda yang terhormat?”
Kim Yu Shin menjawab: “Darimanakah anda datang orang tua yang bijaksana? Bolehkah saya bertanya nama anda?”, Orang tua itu menjawab: “Saya tidak punya tempat tinggal, datang dan pergi sesuai dengan keinginan hati. Nama saya adalah Nansung.”
Mendengar hal itu, Kim Yu-shin yakin kalau orang tua yang ada dihadapannya bukan laki-laki sembarangan. Dia membungkuk dua kali dan berbicara dengannya dengan keterpesonaan: “Saya adalah subjek Shilla. Ketika melihat musuh negara ku, hati ini merasa sakit dan dipenuhi dengankesakitan etramat sangat, oleh karena itu saya berada ditempat ini. Saya berharap bisa menemukan pencerahan. Saya memohon dengan segala kerendahan hati, wahai orang tua yang bijaksana, berikan sedikit rasa kasihan pada kesungguhan ku dan ajari pengetahuanmu yang luar biasa itu.” Lelaki itu dian dan tidak bicara. Kim Yu-shin sekali lagi memohon padanya sambil menangis dengan hati tercabik-cabik.
Setelah enam atau tujuh hari, orang tua itu barulah berbicara : “Meskipun engkau masih muda, kau bersungguh-sung berniat untuk mempersatukan tiga kerajaan, ini tentu saja menunjukan bahwa engkau orang yang kuat.” Kemudian orang tua itu mengajarkan semua metode rahasia yang dipunyainya dan berkata: “Berhati-hatilah jika ingin menurunkan ilmu ini pada orang lain, jangan ceroboh. Jika kau menggunakannya denga nnita yang tidak baik, kau akan mengalami kesengsaraan yang tak berujung.” setelah berbicara seperti itu, orang tua itu pergi. Kim yu-shin mengikutinya sekitar 2 mil, tetapi tidak bisa menemuannya dimanapun juga. Diseberang gunung terlihat hanya seperti cahaya lampu — menyebar dengan gemilang seperti kelima warna (semua warna).
note: kalau dalam drama, yang membantunya untuk mempersatukan tiga kerajaan adalah buku yang berisikan map dan juga sejarah Baekje, Koguryo yang ditulis oleh Gukseon Munno. Buku itu memang sengaja diberikan untuk Kim Yu-shin karena Munno melihat dialah yang paling berhak dan punya kemampuan untuk itu.
Diawal-awal pertempurannya melawan Koguryo, Kim Yushin bertempur di bawah komando ayahnya, Kim Sohyun. Prajurit Shilla bertempur untuk menaklukan benteng Nangbi, namun kekalahan demi kekalahan datang bertubi-tubi. Semua itu menyebabkan para prajurit ketakutan dan tidak mau berperang lagi. Kim Yushin yang pada saat itu hanya memimpin pasukan berskala kecil menghadap ayahnya dan mengambil helmet perangnya sambil berkata: “Mereka sudah mengalahkan kami, Tapi sepanjang hidup ku ini sudah dituntun oleh kesetiaan dan kesalehan. Didalam sebuah pertempuran, seseorang haruslah berani.Sekarang, saya sudah pernah mendengar bahwa jika anda menggoncangkan sehelai mantel di samping kerahnya, bulu-bulunya itu akan bergantung lurus. dan jika anda mengangkat kepala tali denga nbenar, maka jala memancing akan terbuka lebar dan bisa dilemparkan jauh melebar. Perkenankanlah saya menjadi kerah dan jala pancing itu.”
Lalu dia melompat ke kudanya, menghunus pedangnya dan melompati parit dan berjuang melawan caranya ke dalam pangkat musuh di mana dia memenggal kepala jenderal.
Dia kembali dengan mengangkat kepala musuh, prajurit Shilla melihat hal ini, keberanian mereka terpancing dan melakukan serangan balik untuk memenangkan pertempuran. Jumlah kepala yang dipenggal ada sekitar 5000 orang dan yang ditawan hidup-hidup jumlahnya lebih dari 1000. Orang-orang dari kota yang diserbu taku untuk melawan dan akhirnya menyerahkan diri.
Kim Yusin mempunyai pertalian yang sangat kuat dengan keluarga kerajaan. Adik perempuannya dinikahi oleh calon Raja, sahabat karib dan juga saudara angkatnya, yaitu Kim Chun Chu. Mereka sedang bermain bola, tanpa sengaja Kim Yu-shin menginjak pita yang terdapat dalam baju Kim Chun chu, Kim Yu-shin menyuruh adik perempuannya untuk menjahitkan pita itu, ketika melihat Kim Chun Chu, wajah adiknya itu memerah dan Kim Chun Chu jatuh cinta pada pandangan pertama dan terus saja menemuinya siang dan malam. Ketika mengetahui kalau adiknya itu hamil, Kim Yu-shin murka. Namun terselesaikan dengan Kim Chun Chu menikahi adiknya itu. Dan untuk menambah dekat hubungan mereka, Kim Yu-shin menikahi saudara perempuan Kim Chun Chu.
Tahun 642, Baekje sudah menaklukan sebagian tanah Shilla, Kim Chun Chu marah dan berniat untuk balas dendam sengaja datang ke Koguryo untuk meminta bantuan pasukan. Pada masa inilah Kim Chun Chu dan Kim Yu-shin sumpah angkat saudara dengan menggigit jari mereka hingga berdarah sebagai simbol keluarga.
Kim Chun Chu ditawan oleh Raja Koguryo karena dia tahu kalau Kim Chun Chu bukanlah manusia biasa untuk dieksekusi. Kim Yushin melatih 3000 pemuda yang gagah berani untuk menyelamatkan Kim Chun Chu. Tapi sebelum Ratu Shilla memutuskan untuk mengirim Kim Yu-shin ke Koguryo, Raja Koguro segera melepas Kim Chun Chu.
note: dibagian ini baru diketahui tentang keberadaan seorang Ratu kerajaan Shilla, dilihat dari masa jabatanya (632-647). Tahun 642 masih dalam masa kekuasaan Ratu Seondeok.
Di 673, tahun ke 13 Raja Munmu, pada Musim Panas di 6, bulan “semua orang” melihat kesepuluh laki-laki dengan baju baja dan senjata di tangan mereka yang berjalan menangis dari Rumah Kim Yusin– tiba-tiba mereka tidak terlihat lagi di mana-mana.
Ketika Kim Yusin mendengar ini katanya: “itu adalah pasti tentara rahasia saya yang – merasa bahwa keberuntungan saya sudah habis – sudah harus meninggalkan; saya akan meninggal!” Sudah sepuluh hari ia terbaring di tempat tidur. Raja kemudian mengunjunginya secara personal, Kim Yu-shin berkata: Hamba ingin sekali tetap memegang kekuasaan atas tangan dan kaki hamba untuk melayani tuanku, tetapi penyakit yang hamba derita tidak memungkinkan untuk hal itu, mulai saat ini hamba tidak berani menemui Yang Mulai lagi. Raja kemudian menangis: “Kami memerlukan para menteri sebagai mana layaknya Ikan memerlukan air. Jika kematian anda tidak dapat terelakkan, bagaimana dengan negara ini?”
Pada musim semi, hari pertama bulan ke 7. Kim Yu-shin meninggal dikamar utama miliknya dalam usia 99 tahun. Raja membayari pemakamannya – dengan seribu gulung sutera berwarna dan dua ribu karung padi. Lebih lanjut, dia menyuruh orang menjaga kuburan di Kúmsanwon. Dari Raja Húngdók (826-836) Kim Yusin nantinya dihadiahi hak anumerta “Raja Húngmu” (Húngmu Taewang).

Rabu, 22 Juni 2011

Raja Dari Rajanya Hiu..!!!

Carcharodon Megalodon alias Megalodon menurut bangsa yunani artinya gigi besar, megalodon itu sebutan buat hiu raksasa yang konon hidup di masa prasejarah kira-kira 1,5 juta taun yang lalu.
Paleontologis menyimpulkan kalo megalodon itu predator terbesar dan terkuat sepanjang sejarah. Dengan panjang sekitar 20 meter, megalodon bisa ngebalik kapal ukuran sedang cuma pake senggolan. Karekteristiknya ga beda jauh ma hiu, megalodon juga disebut rajanya hiu.. konon megalodon bisa memangsa tyranosaurus.

Ilmuwan swiss, Louis Agassiz yang ngasih nama megalodon ke hiu ini pada 1835. Megalodon sendiri kependekan dari carcharodon megalodon. Dia yang nemuin kalo fosil gigi megalodon sama persis sama hiu putih jaman sekarang. Fosil giginya megalodon kira-kira sepanjang 18 cm (7,1 inci) dan gigitannya 10 kali lebih kuat dibanding hiu putih, bayangin deh kalo kegigit.. Hii..
Oia, katanya sebelum megalodon ditemukan orang jaman dulu ngira kalo gigi megalodon itu gigi monster ato gigi naga.
Fosil megalodon ditemuin di tempat-tempat yang berbeda, di amerika utara, selatan, selandia baru, jepang, afrika, malta dan india. Fosilnya utuhnya belum pernah ditemuin, fosil-fosil yang ada sekarang cuma rekontruksi dari tulang belulang hiu putih. Louis Agassiz sendiri baru berhasil merekontruksi fosil megalodon pada 1843.
Liat foto-foto fosil megalodon di bawah ini deh Readers..

“gigi megalodon”

“rahang megalodon”

“fosil utuh megalodon”

“aku lagi dikejar megalodon”
Pertanyaan yang sering muncul tentu aja, Apakah megalodon masih idup sampe sekarang? Para ahli sendiri ga nyimpulin kalo megalodon tu masih idup, tapi juga ga nyangkal kalo dia mungkin masih eksis.
Kalo megalodon masih idup dan ga pernah keliatan ma manusia sih wajar aja, dengan gede yang nyaingin dan bahkan ngelebihin paus, megalodon butuh perairan yang dalam buat bisa berenang bebas, dan kita, yang cuma bisa liat dari kapal ga bakal bisa ngeliat, jalur pelayaran sedikit banyak emang dirancang buat nyusuri daratan dan ngejauhin laut dalam. Liat perbandingan gedenya megalodon ma hiu dan manusia.

Kita cuma dipake buat tusuk gigi doang tuh.. Buat anda yang demen sirip hiu, ada yang mau nangkep megalodon ga? kalo mau jangan lupa siapin surat wasiat ya? Hehe..


thanks for reading
[Gambar: m118.gif]

12 Dewa - Dewi Olympus Yunani Kuno

Zeus

Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian.

Hera

Dikenal sebagai istri dan saudara perempuan dari Zeus. Hera adalah dewi pernikahan. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar.

Ares

Ares merupakan dewa perang dalam mitologi Yunani. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Ia memiliki 2 pengawal, yaitu Phobos dan Deimos. Nama Mars menjadi salah satu planet yang dekat bumi dan memiliki 2 bulan, yang dinamai sesuai nama pengawalnya, Phobos dan Deimos. Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya.

Hephaestus

Dikenal dengan nama Vulkan dalam mitologi Romawi. Ia adalah putra pertama dewa Zeus dengan dewi Hera. Ia adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata. Hefestus disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Walaupun bengkelnya terletak di pulau Lemnos, Hefestus dikaitkan dengan Gunung Etna oleh orang Sisilia.

Dionysus

satu-satunya dewa yang memiliki orang tua manusia adalah Dionysus. Anugerah ajaibnya, air suling buah anggur adalah pembawa kegembiraan maupun penyebab kegilaan. Ciptaannya yang memabukkan itu bisa membuat heboh peminumnya dan juga menyulut kekacauan akibat mabuk. Pada masa kuno, pemujanya berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum hingga mabuk. Prajurit Troya ingin terbebas dari kegelisahan dengan ramuan mujarabnya. Sungguh, itulah kenyataannya sepanjang zaman sampai saat ini.

Demeter

Demeter, Dewi Pertanian dan Kesuburan dianggap yang pertama mengajar manusia menggarap tanah dan memanen. Diberkahi kuasa mendatangkan kemakmuran dan kelaparan bagi manusia. Dikisahkan ia mempunyai kemampuan mengontrol musim dan merubah permukaan alam. Kini, lahan pertanian tumbuh subur diatas tanah dimana dipercaya perang Troya terjadi. Mungkin bukti kekuasaan Demeter untuk melahirkan kehidupan baru bahkan di bekas daerah perang legendaris dimana terjadinya pertempuran yang gagah berani.

Poseidon (Neptunus)

Dikenal sebagai dewa penguasa laut. Poseidon memiliki senjata berupa triden yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik oleh Hippopocamus (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amphitrite dan memiliki anak bernama Triton. Poseidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter.

Hermes

salah satu dewa dalam mitologi Yunani yang dianggap sebagai dewa keberuntungan, dewa pelindung bagi kaum pedagang, dan juga dewa pengirim berita. Dalam mitologi Romawi, ia disebut juga sebagai Mercurius. Hermes adalah anak Zeus dan Maia. Ciri fisiknya adalah tubuh yang mungil yang selalu mengenakan topi bersayap dan juga sandal bersayap. Ia sangat cepat dalam berkata-kata dan juga berlari. Hermes menjabat sebagai pembawa pesan Zeus dan pemandu bagi roh yang menuju neraka. Hermes memiliki tongkat yang disebut Caduceus. Ia merupakan dewa penolong bagi Odiseus ketika terjebak pada sebuah pulau. Dari hubungannya dengan Aphrodite, Hermes memiliki anak bernama Hermaphrodite.

Athena

Athena, dewi kerajinan tangan, keterampilan rumah tangga dan perang. Sebagai dewi perang, ia membanggakan kepandaiannya yang luar biasa. Menurut legenda, ia muncul dalam keadaan dewasa lengkap dengan baju baja. Dari semua anaknya, Zeus memilih Athena sebagai pembawa tameng dan halilintar. Musuh yang dhsyat bagi Troya, ia berperang di pihak prajurit Yunani dan dikisahkan ia berduka atas kematian Achilles. Tapi saat Troya jatuh dan Yunani mencemari kuilnya, ia menuntut balas. Dia meminta Poseidon menurunkan badai yang mengacaukan pulangnya kapal-kapal Yunani. Penuh keberanian di medan perang, ia juga paham nilai utama perdamaian dan dikenal sebagai pelindung dan keterampilan dalam rumah tangga. Tak seperti lainnya yang lebih suka menyebut alam sebagai rumahnya, Athena sangat menyukai kota. Kota favoritnya adalah Athena, seperti namanya, dan dimana kuilnya, Parthenon, masih berdiri sebagai salah satu keajaiban dunia.

Artemis

Artemis, Dewi berburu. Sama liarnya dengan alam itu sendiri. Merupakan dewi suci bagi pemburu dan pelindung kaum muda yang dengan tenang mengatur tempat-tempat bumi yang liar. Saudari kembar Apollo ini trampil dalam memanah melebihi semua dewa di Gunung Olympia. Ia selalu membawa busur perak dan anak panahnya. Ia memihak Troya saat perang berlangsung. Ia turunkan angin utara yang dahsyat yang menghambat mereka untuk berlayar ke Troya. Kini peninggalan Artemis terlihat pada wanita yang menentang tradisi dan menjalani hidup yang lebih individual dan bebas. Secara samar diceritakan, bahwa ia masih berdiam di hutan.

Apollo

Dia adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, matahari dan penyair dalam Mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon Laurel, burung gagak dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya.

Aphrodite

Dewi Cinta dan Kecantikan dalam mitologi Yunani. Dalam legenda Romawi disebut sebagai Venus. Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Aphrodite. Legenda pertama menyebutkan Aphrodite adalah putri dari Zeus dan Dione. Tetapi legenda ini kurang populer. Legenda kedua menyebutkan bahwa Aphrodite lahir dari alat kelamin Uranus sang Titan yang dikebiri oleh Cronus.



thanks for reading
[Gambar: m118.gif]

Senin, 20 Juni 2011

10 Orang Pertama di Dunia yang mendaftar Facebook

 
Pastinya semua udah tahu facebook dong? yup. situs fenomenal yang menduduki peringkat kedua situs dunia ini sudah menjadi penemuan fenomenal abad ini.
siapa aja sih 10 orang pertama yang mendaftar sebagai member facebook? berikut daftarnya.

1. Mark Zuckerberg:http://www.facebook.com/profile.php?id=4
founder facebook ini adalah orang yang pertama mendaftar di situs jejaring fenomenal ini dengan nomor id 4.

2. Chris Hughes (http://www.facebook.com/profile.php?id=5)
Chris Hughes adalah Co-Founder Facebook sekaligus teman sekamar Mark Zuckerberg sewaktu mereka kuliah di harvard University. proyek yang membuat namanya melejit selain menjadi co-founder facebook adalah proyek pembuatan situs kampanye obama di my.barrackobama.com yang disebut2 punya andil besar dalam menyukseskan obama menjadi presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat.

3.Dustin Moskovitz (http://www.facebook.com/profile.php?id=6)
Dustin Moskovitz adalah Co-Founder Facebook sekaligus teman sekamar Mark Zuckerberg sewaktu mereka kuliah di harvard University. Moskovitz memiliki saham facebook sebesar 6 % yang membuat kekayaannya diperkirakan mencapai 1,4 milliar US$. Forbes menasbihkan dia sebagai milyader termuda di dunia.

4. Arie Hasit (http://www.facebook.com/profile.php?id=7)
Arie Hasit adalah teman baik dari Mark Zuckerberg. bisa dibilang sohibnya deh karena sewaktu mereka kuliah di harvard mereka sering melakukan kegiatan bersama - sama. hal ini karena mereka sama2 seorang jewish. sekarang dia bekerja sebagai juru bicara angkatan bersenjata Israel.

5. Marcel Georgés Laverdet II (http://www.facebook.com/profile.php?id=10)
sedikit yang diketahui soal Marcel Georgés Laverdet II. yang bisa diketahui hanya dia bekerja di Facebook.

6. Soleio (http://www.facebook.com/profile.php?id=11)
Soleio adalah pegawai teknis facebook. di pagenya, dia menulis bahwa pekerjaannya adalah yang berhubungan dengan teknis facebook.

7. Chris Putnam (http://www.facebook.com/profile.php?id=13)
Chris Putnam adalah salah satu software engineer Facebook. aktivitasnya dapat dipantau melalui blognya, yaitu http://blog.facebook.com/blog.php?bl...any&blogger=13.
ada yang unik dari chris putnam adalah satu - satunya orang yang memiliki avatar khusus di facebook. dengan mengetik utnam: di chat box anda, maka akan ada sesosok foto avatar yang keluar. yaitu fotonya sendiri.

8. Andrew McCollum (http://www.facebook.com/profile.php?id=26)
Andrew McCollum adalah teman sekelas dari Mark Zuckerberg di Harvard sekaligus adalah desainer grafis pertama Facebook. dialah yang merancang logo facebook pertama kali dan yang memutuskan untuk memberikan siluet ala al pacino.

9. Colin Kelly (http://www.facebook.com/profile.php?id=27)
Sedikit info tentang orang ini. yang pasti dia adalah alumnus harvard university. kemungkinan besar adalah teman sekelas dari Mark Zuckerberg. kebanyakan dari pemilik id - id kecil ini adalah alumnus Harvard University karena memang pada awalnya, facebook dikembangkan untuk kepentingan alumnus dan mahasiswa Harvard.

10. Mark Kaganovich (http://www.facebook.com/profile.php?id=28)
Mark Kaganovich adalah alumnus Harvard bidang computer science. dia merupakan founder dari labmeeting, yaitu sejenis social network (seperti facebook) tetapi dikhususkan untuk para ilmuwan.

yup. itulah 10 orang dengan id paling kecil di Facebook. sebenarnya masih banyak lagi sih.. tp kayaknya 10 aja udah cukup ya
bagi kita2 yang baru2 aja mendaftar, kemungkinan akan mendapatkan nomor acak. dan digitnya rata2 di atas 9



thanks for reading
[Gambar: m118.gif]
 

Benuat Atlantis Part 2


Mitos tentang Peradaban Atlantis pertama kali dicetuskan oleh seorang filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 - 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus
Dalam buku Timaeus Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Dibagian lain pada buku Critias adalah adik sepupu dari Critias mengisahkan tentang Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM).
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.
Garis besar kisah pada buku tersebut Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
Jika dibaca dari sepenggal kisah diatas maka kita akan berpikiran bahwa Atlantis merupakan sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah menjadikannya sebuah bangsa yang besar dan mempunyai kehidupan yang makmur.
Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti2 kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?
Terdapat beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan dan orang-orang dalam pencarian untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.
Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.
Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
Awal tahun ‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia. Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?
Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda.
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?
Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ini ada lagi yang lebih unik dari Santos dan kawan-kawan tentang usaha untuk menguak misteri Atlantis. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya “Inggrid Benette”. Beberapa penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.
Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.
Berkomunikasi dengan Hewan
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.
Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.
Lingkungan yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.
Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.
Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.
Teknologi yang Tinggi
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.
Pengobatan yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Pusat pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Setelah itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” , sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.
Pendidikan Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Pusat pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap orang.
Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.
Pemikiran maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.
Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.
Kiamat yang Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.
Teknologi Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.
Menjelang Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.
Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.
Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.
Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.
Sumber Kehancuran
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Bangsa Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan gejala ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak direnungkan orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam dialognya sebagai berikut:
“Hukum yang diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan di tengah di dalam pulau kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat, mereka yang pernah memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak kerja dengan hidup berfoya-foya dan serba mewah.”
Plato yang acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan:
“Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
Hancurnya peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar, dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat kesalahan tidak begitu menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar orang “mengabaikan kesalahan”, hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya diam-diam “menyetujui kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar terhadap kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.
Kita sebagai orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan pengenalan yang objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis memenuhi nafsu materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada keserakahan, tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan, mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita sedang berbuat kesalahan yang sama?



thanks for reading
[Gambar: m118.gif]