Berbagi
Cerita
Karya M.A.S. Triaji Nugroho
Halo..! Namaku
Deo, aku sekolah di salah satu International School di Jakarta. Kata orang aku
hebat dalam pelajaran fisika tapi paling payah kalo di suruh latihan fisik. Bel
sekolah bunyi pada jam 07.00, itu berarti aku sudah harus berangkat sekitar jam
06.00, karena jarak dari rumah ke sekolah sangat jauh.
Dan akhirnya
sampai sekolah tepat jam 06.45. Saat mau masuk kelas, seperti biasa sudah ada
Aldo dan Dony, mereka suka nge-bully orang.
“Eh, mau kemana kamu?” tanya Aldo
“Mau masuk ke
kelas.”
“Tunggu kita
main-main dulu aja sebentar.” Sahut Dony
“Nggak ah!
Bentar lagiaku masuk”
“Jangan banyak
bacot ayo ikut, lagian Cuma sebentar kok.” Kata Aldo
Aku langsung di tarik paksa ke WC,
“Tiiidaaaaaakkkk....!!!!” byur langsung basah seketika.
Yap, seperti
biasa. Setiap masuk ke kelas pasti basah kuyuk,“Deo, kamu kenapa?” Tanya bu Elina
si guru fisika dan ia juga adalah wali kelasku.
“Nggak, apa-apa
bu tadi jatoh di becekan.”
“Ada-ada saja
kamu sana duduk!”
Untungnya sekarang aku sudah kelas 3 SMA. Ini juga udah
di akhir semester jadi tinggal beberapa minggu lagi untuk mengikuti UN dan
menuju perguruan tinggi. Walaupun banyak rintangannya, yang membuatku bertahan
adalah Ana, dia adalah cewek tercantik di sekolah. Setiap kali ketemu pasti
setiap mau ngomong langsung grogi.
“Ana!”
“Ada apa Deo?”
“Tadi bu Ana
ngasih tugas nggak?” jadi gagap gara-gara grogi
“Kenapa Deo?
Nggak kedengeran.”
“Sudah, lupain
aja.” Jalan menjauh sambil nunduk.
Satu minggu
kemudian bu Elina memberi tugas kelompok dan langsung membagi kelompoknya dan
juga tidak lupa badan basah kuyuk gara-gara di ajak main ke WC sama Aldo dan
Dony.
“Ya, anak-anak
ibu akan memberi kalian tugas kelompok. Satu kelompok berisi 2 anggota.” Kata
bu Elina.
Tak lama kemudian namaku di panggil.
“Deo!”
“Iya bu.”
“Kamu satu
kelompok dengan Ana!”
Wah!, mimpiku akhirnya terwujud.
“Tugas
kalian semua adalah membuat sebuah karya tangan yang berhubungan dengan listrik
dan di buat laporannya.”
Besoknya
aku kerumah Ana disitu kami memikirkan apa yang harus kami buat, dan Ana
menyarankan untuk membuat sumber listrik dari buah. Loh! Aku bingung.
“Gimana
Deo setuju nggak?”
“Okelah,
aku setuju sama ide kamu.”
“Kamu
yang beli bahannya nanti aku yang ngerakitnya ya!”
Ana
pun langsung ngasih daftar belanjaan yang harus dibeli di situ ada 3 kentang,
lampu bohlam, lempengan tembaga, dll. Aku langsung membelinya di pasar, mini
market, dan di toko material terdekat. Hari sudah sore aku langsung ke rumah
Ana untuk memberi bahan-bahan yang aku beli tadi, “Ni Ana, belanjaan tadi,
hehehe!” kata ku sammbil tertawa kecil.
“Terima
kasih ya Deo.”
Esoknya,
pagi-pagi aku kerumahnya untuk menyelesaikan tugas, karena besok hari senin
kami harus menyelesaikannya hari ini karena nanti akan di persentasikan. Dan
dalam waktu 1 hari 1 malam kami menyelesaikannya dengan baik.
Besoknya entah kenapa Aldo dan Dony tidak masuk. Aku
pun siap untuk persentasi tanpa basah-basahan. Bu Ana mengabsen kelas, ternyata
Aldo dan Dony sakit. Kelompok kami di panggil untuk mempersentasikan karya
kami. Panjang lebar kami jelaskan hasil karya kami, “Kentang bisa bisa
menyalakan lampu ini, itu karena kentang dan lempeng tembaga itu menghasilkan arus listrik, karena getah
kentang mempengaruhi logam-logam ini secara kimiawi layaknya larutan elektrolit
dalam aki.” Jelas ku
“Yak,
beri tepuk tangan untuk Deo dan Ana!” kata bu Elina
Saat pulang
sekolah aku sudah berada di depan gerbang sekolah, lalu Ana memanggilku,
“Deo!
Terima kasih ya”
“Buat
apa?”
“Terima
kasih ya buat hari ini!” Ana bicara sambil memelukku
Itu adalah momen
terindah dalam hidupku.
***
H-3
UN, kami satu kelas berdoa bersama agar kami berhasil mendapatkan perguruan
tinggi favorit kami. Tapi ada hal yang
kurang Aldo dan Dony tidak datang juga biasanya mereka sudah cegat aku di depan
kelas.
H-1
UN, bu Elina akan membagi nomor ujian. Saat itu Aldo dan Dony masuk tapi mereka
terlihat pucat dam tampak tidak bersemanggat. Aku pun mulai bingung
Hari
yang kutunggu-tunggu datang juga. Aku mengerjakan soal-soal dengan lancar. Saat
UN usai Aku dan Ana dan teman-teman yang lain menuggu pengumuman hasil UN. Kami
semua lulus dengan hasil yang memuaskan, begitu pula dengan Aldo dan Dony.
Dan
begitulah bagaimana caraku melewatkan masa SMA yang indah. Sekarang Aku kuliah di UI, Ana dan keluarganya pindah ke Sydney,
Australia, Ana melanjutkan sekolahnya di sana. Aldo dan Dony sekarang mereka
berada di Pusar Rehabilitasi karena kasus Narkoba. Semoga saja di kuliah akan
seindah masa SMA, yang penuh dengan liku-liku.
S E
L E S
A I