Raja Mawar
Karya M.A.S. Triaji Nugroho
Pada zaman
dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh sang Raja Mawar. Raja Mawar
belum memiliki seorang ratu yang menemani hidupnya. Itu mungkin karena Raja
Mawar adalah raja yang sangat egois dan pelit pada warganya, sehingga para warganya
membencinya.
Di pagi hari
yang indah, Raja Mawar dan para
pengawalnya jalan-jalan keliling kerajaan. Ditengah perjalanan Raja Mawar
melihat seorang wanita yang cantik. Keesokan harinya Raja Mawar kembali
berjalan-jalan berharap bertemu wanita cantik itu lagi. Akhirnya Raja bertemu
wanita cantik itu disuatu taman. Raja Mawar mendekati dan berkenalan dengan
wanita cantik itu.
“Wahai wanita
cantik siapakah namamu?” tanya raja mawar
“Nama hamba Dewi
Rembulan yang mulia.” Jawab wanita cantik itu
Setalah berbincang-bincang dengan raja,
Dewi Rembulan pulang kerumahnya.
Saat malam
harinya Raja Mawar bermimpi, dia akan meninggal saat dia akan menikahi Dewi
Rembulan. Saat Raja Mawar terbangun, ia meminta sang penafsir mimpi untuk
mengartikan mimpinya, “Tertelan racun saat malam kemenengan Dewa Emas.” Kata
sang penafsir mimpi.
Malam berikutnya
Raja bermimpi yang sama dengan mimpi sebelumnya, tapi ia melihat ada seseorang
yang memberi kalung emas kepada Dewi Rambulan.
Paginya Raja
Mawar mengajak Dewi Rembulan sarapan di taman istana. Disitu Raja Mawar
langsung melamar Dewi Rembulan, tetapi Dewi Rembulan belum mau menjawabnya dan
pergi menjauhi Raja Mawar.
Malamnya Raja
Mawar bermimpi, Dewi Rembulan meninggalkannya di sebuah kerajaan yang hancur,
rata dengan tanah. Saat Raja terbangu, Raja Mawar pun bertanya pada Angeli,
“Sebenarnya apa
arti dari mimpiku itu?” tanya Raja Mawar.
“Berbuatlah yang
baik-baik, tinggalkan yang buruk, jangan mudah terpengaruh, dan waspadalah ada
yang akan mencelakakanmu.” Jawab Angeli.
Pada siangnya
Raja Mawar jalan-jalan berkeliling
istana, sambil merenungi kata-kata Sang Penafsir Mimpi dan Angeli. Saat malam
Raja Mawar tidak sadar kalau makanannya telah di beri racun oleh Diablo. Diablo
adalah mahluk yang senang mengganggu manusia saat pikiran lagi kacau. Sesudah
makan Raja Mawar terkapar di bawah meja makan.
Pengawal
kerajaan yang melihat Raja terkapar langsung membawa Raja ke kamarnya. Saat
terbangun, Raja Mawar sudah berada di kamarnya. Team Medis kerajaan berusaha
keras untuk menyembuhkan Raja. Tepat jam 12.00 malam Angeli datang dan memberi
ramuan untuk menyembuhkan Raja. Paginya Dewi Rembulan datang menjenguk Raja
Mawar.
“Bagaimana
keadaan Baginda?” tanya Dewi Rembulan
“Aku baik-baik
saja. Dewi maukah kamu membantuku membereskan keadaan di kerajaan ini?”
“Baiklah, hamba
siap membantu Baginda.”
Setelah sembuh,
Raja Mawar yang dulunya jalan-jalan keliling kerajaan hanya untuk kesenangan
pribadi, sekarang dia jalan-jalan sambil membantu warga kerajaan yang lagi
dalam kesusahan, dan dia menyumbangkan hartanya ke para warga yang miskin. Dewi
Rembulan selalu menemani Raja, kemanapun Raja pergi Dewi selalu di sampingnya.
Satu bulan
kemudian, semua warga kerajaan menjadi senang dengan Raja Mawar, bahkan Raja
ingin dijadikan Dewa oleh para warga, tapi Raja Mawar enggan dijadikan Dewa. Di
pagi hari yang indah Raja Mawar mengajak Dewi Rembulan ke taman istana, di
depan pancuran Raja kembali melamar Dewi Rembulan, dan Dewi Rembulan
menerimanya.
Seminggu setelah
itu, Raja Mawar dan Dewi Rembulan menikah. Semua warga menyaksikan upacara
pernikahan Raja Mawar yang Bijaksana dan Dewi Rembulan yang Cantik. Saat
malamnya Dewi Rembulan diberi kalung emas yang bagus dari Raja Mawar.
Akhirnya mereka
di karuniai anak laki-laki yang nanti akan menjadi Raja. Dan mereka hidup
bahagia selamanya. Karena kebaikan dan kebijaksanaan Raja Mawar dengan
warganya, ia dijuluki sebagai ‘Dewa Emas’,
karena kebaikannya yang seperti ‘emas’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar