MOSKWA, — Bak mesin waktu, para ilmuwan
Rusia berhasil menghidupkan kembali tanaman bunga yang hidup di Zaman Es
puluhan ribu tahun lalu. Mereka mengklaim bahwa ini adalah tanaman
bunga paling tua yang pernah dibudidayakan kembali.
Sebuah foto
yang dirilis The Institute of Cell Biophysics of the Russian Academy of
Sciences, Senin (20/2/2012), menunjukkan tanaman dengan batang pendek
dan bunga berukuran kecil berwarna putih. Tidak hanya tumbuh sempurna,
tanaman tersebut juga menghasilkan biji yang fertil/subur untuk
kelangsungan hidupnya.
Para ilmuwan menamakannya Silene stenophylla sesuai dengan bentuknya. Silene merupakan genus bunga liar yang hidup di daratan Eropa. Stenophylla berasal dari bahasa Yunani Kuno stenos yang berarti pendek dan phyllon yang berarti daun.
Uniknya,
sumber bahan baku yang digunakan untuk menumbuhkan kembali tanaman
berbunga ini bukanlah dari bijinya, melainkan dari jaringan fosil buah
yang ditemukan bersama sejumlah biji-bijian di dalam sarang tupai yang
diperkirakan terkubur di lapisan es sejak 30.000 tahun lalu. Meski
sangat tua, jaringan buah-buahan tersebut terawetkan dengan baik di
lapisan es atau permafrost yang sangat dingin.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di The Proceedings of The National Academy of Sciences terbaru yang terbit edisi Selasa (21/2/2012). Para ilmuwan Rusia menyatakan, penelitian ini menunjukkan bahwa permafrost menyimpan jejak kehidupan masa lalu dengan sangat baik.
Beberapa
tahun lalu, ilmuwan Rusia juga menemukan fosil anak mammoth atau gajah
purba di lapisan es Siberia dalam kondisi jaringan yang terawetkan
dengan sangat baik. Bersama-sama dengan para peneliti Jepang, mereka
coba menghidupkan kembali mammoth dengan teknik kloning di tubuh gajah.
Nah,
apakah kelak mammoth dan makhluk-makhluk masa lalu bakal bisa
dihidupkan juga seperti tanaman bunga tersebut? Siapa tahu kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar